Galeri Foto

Perkantoran Tenayan Raya Merangkai Pembangunan di Pekanbaru 

Pemko Pekanbaru Terapkan Program Strategis

Kamis, 20-06-2019

Advertorial Pemko Pekanbaru 

       PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Diketahui Kota Pekanbaru lahir pada 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 silam . Berada di antara 101 celcius 14' - 101 celcius 34' Bujur Timur dan 0 celcius 25' - 0 celcius 45' Lintang Utara menempatkan Pekanbaru di tengah-tengah daratan Provinsi Riau. Dengan posisi yang strategis, Pekanbaru ditunjuk menjadi Ibu Kota Provinsi yang menjadikannya sebagai salah satu pusat perekonomian, investasi dan pembangunan yang pesat dewasa ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987, maka Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari +/- 62,96 Km2 menjadi +/- 446,50 Km2, terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. 

  Sementara dari hasil pengukuran dan pematokan di lapangan oleh BPN tingkat  I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km2 yang saat ini terdapat 12 kecamatan dan 58 kelurahan. Seiring dengan itu, perkembangan Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, yang tahun 2012 lalu 964.558 jiwa serta diperkirakan tahun 2019 ini penduduk Pekanbaru mencapai 1,2 juta jiwa. Namun, saat siang hari jumlah penduduk di Pekanbaru bisa mencapai 1,5 juta jiwa karena banyaknya penduduk di luar Pekanbaru melakukan kegiatan ekonominya di Kota bertuah. Seiring berkembangnya Kota Pekanbaru, pertumbuhan pembangunan juga semakin meningkat. Meski Pekanbaru tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang memadai, namun Pekanbaru memiliki banyak potensi investasi. Hal tersebut dipastikan dengan hadirnya penghargaan dari Sindo Magazine yang diberikan Kemendagri, Gemawan Fauzi kepada Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT sebagai Kota Tujuan Investasi Terbaik 2013 yang lalu. 

 Jika terus dikembangkan, pada tahun 2030 mendatang Pekanbaru menjadi pusat perekonomian Nasional bahkan Internasional. Hal ini didukung dengan posisi Pekanbaru yang dekat dengan negara tetangga dan dukungan akses transportasi yang sudah mulai berkembang. Untuk mendukung hal tersebut, dukungan infrastruktur harus ditingkatkan guna meningkatkan pula perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Perlu adanya Pekanbaru membuka dan memanfaatkan lokasi dan luas wilayah di setiap kecamatan menjadi nilai jual yang sangat potensial. Semua itu juga didukung dengan program strategis Pemko yang dicetuskan Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT dan Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi dalam visi Kota Pekanbaru 2025 (Perda No 1 Tahun 2011), Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berlandaskan Iman dan Taqwa. 

    Dengan konsep pembangunan kota yang modren, Pemko fokus pada beberapa pola pembangunan. Yaitu pola ruang berupa blok dan super blok, fokus pada Jalita (Jalan (saum-bus-monorail-MRT), Listrik (gardu induk sumatera), Air (air bersih & sanitasi) serta Telekomunikasi) sampai akhirnya terbentuk Pekanbaru yang Smart City Madani (Potensi, peluang, sikon,waktu), Liveable City (Lingkungan bersih, sehat, asri, iman, gotong royong, pendidikan, green school, bank sampah, sekolah mengaji) dan Green City (Ramah Lingkungan, berkelanjutan).   Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pekanbaru memiliki 12 Kecamatan dengan luas wilayah terbesar ada di Kecamatan Tenayan Raya 171,27 Km2 atau 27,09 persen dari luas Pekanbaru, Rumbai Pesisir 157,33 Km2 (24,88 persen) dan Rumbai 128,85 Km2 (20,38 persen). Meski begitu, ketiga wilayah terbesar tersebut masih belum termanfaatkan dengan pembangunan yang disentralisasinya terjadi di Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Sukajadi dan Tampan. 


Walikota Pekanbaru H Dr Firdaus ST MT mengatakan, dari  data Bappeda Pekanbaru ternyata pemanfaatan lahan di Tenayan Raya  lebih kurang baru 20 persen atau hanya 17,129 Km2. Hal yang sama juga terjadi di Rumbai dan Rumbai pesisir. Dengan kondisi itu, Pemko mulai mengalihkan program strategis ke ke tiga daerah tersebut. Karena pusat kota Pekanbaru sudah sangat jenuh dengan pembangunan dan pengembangan. Program super blok di Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, pusat perekonomian baru di Tenayan Raya serta pusat pariwisata di Rumbai. Untuk mendukung semua itu, Pemko juga menyiapkan program strategis berupa jalan lintas dan jalan lingkar mengitari Kota Pekanbaru.   Tidak hanya itu, jalan tersebut juga menghubungkan antara Rumbai Pesisir, Rumbai dan Tenayan Raya. Dengan adanya akses jalan tersebut, tidak hanya Pekanbaru yang menjadi maju, namun juga perekonomian masyarakat akan meningkat. Di antaranya meningkatkan nilai jual lahan di sekitar akses jalan, terbukanya kesempatan investasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di lokasi tersebut. Selain itu, ke tiga wilayah tersebut termanfaatkan dan tidak lagi menjadi anak tiri pembangunan Pekanbaru.

         "Ada multiplayer effect dari program strategis ini. Selain program pemerintahan berjalan baik, masyarakat meningkat kesejahterannya dan jelas mendatangkan investasi yang besar di tempat tersebut. Dengan begitu, jelas membuka kesempatan tenaga kerja terbuka lebar. Mengembangkan wilayah selatan sama dengan membangun ekonomi Indonesia. Jalan lingkar luar mulai dari pasir putih, lintas timur km 17 kulim, tebing tinggi okura jalan tol Pekanbaru Dumai di Minas sepanjang 30 km menjadi ruas jalan yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia untuk mendukung MP3Ei Hope untuk wilayah Sumatera.  Akses
tersebut juga akan dibuka menjadi jalan raya Nasional. Ini dukungan Pekanbaru untuk mendukung Indonesia kedepannya,'' ungkap Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT belum lama ini.

 Dijelaskan Firdaus, untuk mendukung percepatan pembangunan itu, maka Pemko Pekanbaru terus berupaya melakukan pergerakkan dengan selalu berkomunikasi dengan pusat untuk membantu pembangunan yang diharapkan bersama tersebut.''Selain itu, kita juga minta seluruh SKPD agar mendukung program untuk pembangunan Kota Pekanbaru ini. Salah satunya dengan meningkatkan kerjasama dengan pusat, terutama untuk meminta bantuan anggaran pembangunan di Kota Pekanbaru, sehingga bisa terealisasi dengan cepat,'' harap Firdaus.


Jalan Melingkari Pekanbaru

Arah pembangunan kedepan adalah pembangunan di Kecamatan Tenayan Raya yang sudah memiliki program strategis. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 MW di Lokasi Kawasan Industri Tenayan Raya (KIT) sudah dimulai sejak lama. Guna mendukung kondisi tersebut, Pemko Pekanbaru juga menyiapkan berbagai program strategis lainnya, sehingga membuka isolasi dan pemerataan pembangunan. Diatas lahan Teluk Lembu Ujung sudah dibangun Rumah Susun (Rusun) melalui anggaran pusat dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU) yang diproyeksikan menjadi tempat untuk pekerja di wilayah KIT dan sekitarnya. Rumah Susun juga dibangun jalan yang akan memiliki tiga jalur yang menjadi jalur yang sangat besar dan memperlancar akses transportasi di Pekanbaru. Jalan yang menjadi bagian dari Ring Road tersebut menjadi jalur penghubung lintas timur dengan lintas tengah Sumatera.

Akses jalan dari titik wilayah Tenayan Raya menuju Okura, Jalan Yos Sudarso, melewati Jembatan Siak II dan terus ke Pantai Cermin hingga ke Jalan Garuda Sakti. Untuk tahap pembukaan atau perintisan, sudah dimulai dari Tenayan hingga ke Okura yang menelan biaya sebesar Rp23 miliar. Sedangkan untuk tahap pertama, akan dibangun sepanjang 17 kilometer dengan luas 70 meter serta tahap kedua sepanjang 22 kilometer. Secara rinci, jalan tersebut akan di mulai dari Jalan Badak hingga Jalan Lintas Timur dengan panjang 3,6 Km, Lintas Timur ke Siak Hulu sepanjang 4,2 Km, Jembatan Siak V di Okura menuju akses jalan Tol sepanjang 14 Km, Jalan depan Rusunawa Teluk Lembu Ujung ke wilayah Kawasan Industri Tenayan (KIT) sejauh 6 Km serta jalan melingkari kawasan perkantoran sejauh 2 Km yang membuka akses untuk semua wilayah di Pekanbaru


Komplek Perkantoran Pemerintahan Tenayan Raya

Kondisi pembangunan di pusat pemerintahan Pekanbaru saat ini sudah sangat jenuh. Dengan tersebarnya kantor pelayanan satker membuat masyarakat kesulitan dalam pengurusan. Sementara itu, kantor pemerintahan saat ini sudah tidak representatif mengingat kondisi pertumbuhan Pekanbaru yang sangat pesat saat ini. Dengan pertimbangan yang sangat matang dan berbagai pengkajian, Pemko berencana membangun komplek kantro pemerintaha baru di Kecamatan Tenayan Raya. Keberadaan kantor ini juga akan mengundang pembangunan lainnya di sepanjang jalur menuju pusat pemerintahan yang akan dikunjungi banyak orang. Tidak mudah untuk menyiapkan bangunan tersebut, karena memerlukan anggaran Rp1,4 Triliun yang akan dibagi dalam tiga tahun penganggaran di APBD Pekanbaru.

Pembangunan pusat pemerintahan Pekanbaru juga sudah melalui proses dan mekanisme yang sudah tersusun rapi serta aspiratif. Mulai dari sudah masuknya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan hasil uji publik yang secara otomatis masyarakat terwakili. Revisi Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota dan dilengkapi uji publik lebih dua kali baik oleh Bappeda maupun secara masal yang digelar di Hotel Premier Pekanbaru beberapa waktu
lalu. Bahkan, surat ke Kemendagri sudah dikirim melalui pj Gubri saat itu, Djoherman Johan. Berlokasi di Jalan Badak, tidak hanya mengumpulkan seluruh satker dan Sekretariat Pemko Pekanbaru, di tempat tersebut juga akan dilengkapi dengan lanndscape dan fasilitas umum yang akan diperuntukkan kepada masyarakat Pekanbaru. Mulai dari adanya City Walk, danau besar dan jembatan serta Islamic Center dan lapangan serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa difungsikan menjadi taman.

Dari rencana dan maket yang sudah disiapkan, terdapat bangunan megah yang berada di tengah yang dikelilingi delapan bangunan Satker. Diantaranya, terdapat lapangan hijau luas dengan konsep garden akan membuat lokasi menjadi asri. Dengan komplek perkantoran baru ini baik koordinasi sesama satker dan sekretariat maupun pelayanan kepada masyarakat bisa lebih efektif karena berada di satu wilayah. Total 300 hektar lahan yang akan disulap menjadi pusat perkantoran baru yang juga cikal bakal pusat pertubuhan ekonomi yang baru. Hadirnya komplek tersebut juga berdampak positif untuk masyarakat sekitarnya, terutama dalam membuka peluang usaha untuk mendukung perkembangan daerah.  Saat ini Perkantoran Tenayan Raya sudah ditempati oleh beberapa OPD di lingkungan Pemko Pekanbaru. Karena OPD sudah pindah ke Perkantoran Tenayan Raya. Hanya ada beberapa OPD saja yang belum. Meski begitu, ada beberapa OPD yang sifatnya pelayanan tetap berada di kantor di Jalan Jenderal Sudirman.


Sport Center Pekanbaru

Rencana strategis Pemko di Tenayan Raya juga terkait dengan pembangunan pusat olahraga dan kepemudaan. Sport center yang berada di jalan Pelembang masih di wilayah Kecamatan Tenayan Raya. Di lokasi tersebut akan berdiri berbagai fasilitas olahraga serta Bumi Perkemahan milik Pekanbaru yang diperkirakan mampu menampung 1500 orang lebih. Dari maket yang sudah disiapkan, terdapat berbagai fasilitas seperti Rute Sirkut dengan panjang lintasan 3 kilometer, lapangan tenis, lapangan sepak bola dengan standar nasional, Gor tenis, gor bulutangkis, gor Futsal, gor volleyball dan gor sepaktakraw. Tidak hanya itu, dilokasi ini
juga aka nada taman serta ruang terbuka hijau yang bias menjadi lokasi wisata masyarakat pekanbaru maupun wisatawan yang datang ke Pekanbaru. Mendukung akses tersebut, Pemko juga membangun akses jalan sepanjang 8 kilometer menuju lokasi sport center dari jalan parit indah maupun di jalan menuju Labersa Hotel. Dengan akses jalan tersebut, jarak antara Bandara Sulatan Syarif Kasim II ke lokasi bisa ditempuh hanya 15-20 menit saja atau lebih dekat dari pusat kota.


Ide Luar Biasa Sang Visioner

Tokoh Masyarakat Tenayan Raya Dun Kusnul memuji langkah H Firdaus ST MT dalam melakukan pemerataan pembangunan di Kota Pekanbaru. "Saya salut kepada ide cemerlang Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT untuk membangun Kecamatan Tenayan Raya menjadi salah satu pusat pemerintahan dan industri. Langkah ini adalah bentuk keseriusan visi Kota Pekanbaru kedepannya. Ini merupakan ide luar biasa dari seorang leader yang visioner," ungkap Dun Kusnul.

Dijelaskan Dun Kusnul, tidak dipungkiri Kota Pekanbaru sekarang ini perkembangannya begitu cepat. Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri memiliki langkah nyata untuk menyusun visi kedepannya. Ia menilai langkah yang dilakukan pemerintah kota Pekanbaru tepat menggunakan strategi pemanfaatan wilayah Pekanbaru dan letak Pekanbaru yang strategis. "Terimakasih kepada Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT. Semoga diharapkan Pembangunan Pekanbaru semakin berkembang pesat,'' harap Dun Kusnul.

Walikota Pekanbaru Pimpin Aksi Bersih di Sungai Siak


Bersempena Hari Jadi Pekanbaru ke-235, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pekanbaru dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Aksi Bersih Sungai Siak. Lokasi aksi bersih ini diadakan dimulai dari Masjid Nurul Iman, Kelurahan Kampung Baru hingga Rumah Singgah Tuan Kadi. Acara ini dihadiri oleh Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT, Forkopimda Pekanbaru, Kepala Dinas/Instansil/Badan Pekanbaru, Balai Wilayah Sungai  III, BKSDA, BPBD, Basarnas. 

Selain itu, Kodim 0301 Pekanbaru, Koramil 03/Senapelan, Polresta Pekanbaru, Polsek Senapelan, tokoh ulama. Hadir juga tokoh masyarakat tokoh peduli lingkungan dan dibuka oleh Sekda Provinsi Riau, Ahmad Hijazi. Sungai Siak adalah sungai yang memiliki fungsi strategis bagi Pekanbaru diketahui saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan. Sungai Siak merupakan sungai yang paling dalam di Indonesia, namun DAS (Daerah Aliran Sungai) Siak saat ini termasuk DAS kritis, kawasan rawan bencana banjir dan longsor, erosi, pendangkalan, serta terjadi berbagai macam pencemaran. ''Salah satu yang mencemari Sungai Siak adalah sampah (organik dan non organik) serta tumbuhan air (gulma) seperti enceng gondok. Untuk itu perlu dilakukan sebuah aksi yang melibatkan semua pihak dalam aksi bersih ini,'' ungkap Sekda dalam sambutannya.  Pada kesempatan ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru memberikan perahu fiber kepada Forum Batang Siak, yang merupakan kelompok masyarakat peduli sungai serta bibit pohon kepada seluruh masyarakat dan peserta aksi bersih sungai.

Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan aksi bersih sungai yang dipimpin oleh Walikota Pekanbaru. Dengan perahu karet BASARNAS, Walikota Pekanbaru bersama tim membersihkan gulma yang ada di sepanjang tepian sungai Siak. Aksi bersih ini juga dilakukan oleh tim lainnya menggunakan perahu karet dari BPBD serta perahu masyarakat sekitar. Selain di sungai juga dilakukan aksi bersih di sempadan sungai Siak oleh ASN, petugas kebersihan, komunitas, dan berbagai stakeholder lainnya. Selain itu, aksi bersih sungai Siak ini bukan hanya seremonial belaka. Namun diharapkan melalui aksi yang telah dilakukan dapat menjadi stimulan bagi masyarakat Pekanbaru khususnya di sepanjang tepian Sungai Siak agar lebih peduli terhadap lingkungan dan menimbulkan budaya bersih sungai Siak.

''Untuk itu, kami selaku panitia pelaksana  aksi bersih ini sangat mengapresiasi partisipasi aktif tamu undangan dan masyarakat yang hadir untuk mensukseskan aksi bersih sungai Siak ini. Semoga kedepannya, semua elemen bisa menjaga lingkungan agar bersih,'' ungkap Kepala Dinas DLHK Pekanbaru Zulfikri SH saat dikonfirmasi wartawan melalui Elmawati selaku Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru.  (Hen/Adv)